Berjalan Bersama Yesus (PERTOBATAN)Sampel

Hidup-hidupan

Ada miliaran orang hidup di dunia ini. Mereka bernafas, makan, minum, bergerak, bekerja, berkembang biak, dan lain-lain. Mereka hidup karena mereka ada atau eksis. Mereka hidup secara alamiah dan mengakhiri hidup dengan kematian. Banyak pula yang hidup hanya untuk bertahan hidup. Apapun dilakukan demi mempertahankan kehidupan itu.

Namun, yang dikatakan Yesus dalam nas di atas bukanlah hidup semacam itu, bukan hidup-hidupan, asal ada dan asal bertahan. Tuhan Yesus menawarkan hidup yang bermakna dan hidup yang berkualitas. Hidup yang sejati itu bukan berasal dari diri kita sendiri dan juga bukan upaya kita sendiri, melainkan hidup dari luar kita. Hidup itu diberikan oleh Allah sendiri kepada kita melalui pribadi Yesus Kristus. Alkitab menyebutkan bahwa hidup itu bukanlah apa, melainkan siapa. Ketika Dia menawarkan hidup kepada kita, Dia memberikan diri-Nya sendiri. Ya, Yesus Kristus memberikan diri-Nya sendiri untuk memberikan hidup kepada kita. 

Karena itu, hidup yang diberikan Tuhan kepada kita itu bukanlah hidup-hidupan, bukan asal hidup. Ketika kita menghidupi hidup itu, kita dituntut untuk hidup sungguh-sungguh. Hidup bukanlah suatu permainan atau percobaan. Hidup adalah suatu proses menjadi sebagaimana yang Dia inginkan. Hidup adalah terdiri atas tahap demi tahap guna menjadi seperti Kristus. Karena itu, untuk memperoleh hidup yang sesungguhnya ini, menerima Yesus Kristus sepenuhnya menjadi satu-satunya cara. Tidak ada cara lain, selain menjadikan Yesus menjadi hidup kita. Ini berarti bahwa Dia hidup di dalam kita. Itu berarti bahwa kita harus benar-benar hidup dengan gaya hidup Kristus.

Di dalam hidup Kristus ada kebenaran, perdamaian, dan keadilan sejati. Tanpa Kristus, mustahil manusia bisa mengupayakan semuanya itu. Tanpa Kristus, hidup benar yang dilakukan manusia sama sekali tidak berguna dan sia-sia bak kain kotor. Sebaliknya, kita juga tidak bisa menyatakan diri sebagai orang yang hidup di dalam Kristus, tetapi tidak hidup dalam kebenaran, dalam keadilan, dan dalam perdamaian karena semuanya itu tidak terpisahkan.

Refleksi:

1. Bagaimana Anda menjalani hidup Anda? Apakah sekadar hidup-hidupan, menunggu kematian? Ataukah hidup yang selayaknya sebagai orang percaya?


2. Apakah yang Anda sedang upayakan dalam hidup ini? Apakah sungguh bahwa Yesus yang hidup dalam hidup Anda?

Praktek: Buktikan bahwa Yesus yang hidup dalam hidup Anda!