Berjalan Bersama Yesus (PERTOBATAN)Sampel

Orang yang Berguna

Nama Onesimus berarti “orang yang berguna”. Namun, tidaklah demikian sebelumnya, setidaknya bagi Filemon, seorang anggota jemaat yang cukup terpandang di gereja Kolose. Betapa tidak, sebagai budak Filemon, Onesimus mungkin sudah pernah mencuri dari tuannya dan melarikan diri (Flm. 1:18).

Di Roma, tampaknya Paulus membawa Onesimus untuk percaya kepada Tuhan, lalu memuridkannya serta mengutusnya kembali ke Kolose bersama dengan Tikhikus, membawa beberapa surat. Salah satu surat yang dibawanya adalah Surat Kolose, surat kepada orang percaya di sana. Surat lainnya adalah surat pribadi kepada Filemon, menasihati sang tuan untuk menerima Onesimus sebagai seorang saudara kristiani. Filemon tampaknya menaati nasihat Rasul Paulus ini.

Banyak pakar sejarah memperkirakan bahwa Onesimus ini sama dengan Onesimus yang menjadi gembala Efesus. Ignatius, salah seorang bapa gereja perdana, menyebut Onesimus sebagai “orang yang memiliki kasih luar biasa.”

Ada orang yang mungkin dalam pikiran kita, kita anggap tidak berguna karena masa lalu yang kurang baik atau kelam. Tidak jarang, kita malah menjauhi orang itu karena takut akan masa lalunya. Paulus telah membuktikan bahwa semua orang dengan masa lalu yang beraneka ragam berguna bagi pekerjaan Tuhan. Perjumpaan dengan Tuhan bisa mengubah orang itu. Pembentukan yang Tuhan kerjakan bahkan mampu menjadikannya sebagai orang yang mengabdi kepada Tuhan seumur hidupnya. Apa pun masa lalunya, orang yang telah berubah karena pertobatannya adalah saudara-saudara kekasih yang tetap memiliki potensi untuk memuliakan Bapa.

Refleksi:

1. Dalam posisi Anda sekarang, apakah Anda merasa seperti Onesimus, dengan masa lalu yang kelam, lalu bertobat, dan dipakai Tuhan? Atau seperti Filemon, orang luar biasa yang juga dipakai Tuhan dalam jemaat?


2. Sikap manakah yang sering Anda tunjukkan, takut terhadap orang dengan masa lalu yang kelam, atau menolong orang itu untuk berguna bagi Tuhan?

Praktek: Pandanglah semua orang sebagaimana Kristus memandang, sebagai orang berdosa yang perlu diselamatkan, dan sesudah diselamatkan, sebagai saudara kekasih yang memiliki potensi melayani yang besar.