JANGAN IRI HATI

KASIH ITU TIDAK CEMBURU (1 Korintus 13:4)

Profesional, seorang manajer marketing ingin mengikuti sebuah acara rohani di luar negeri. Karena tidak mau mengganggu jam kerjanya, dia mengambil cuti tahunannya. Bukan hanya itu, dia mengatur agar pekerjaannya beres selama dia tinggal. Jadi, sebelum berangkat dia keliling untuk mengecek out-outlet yang berada di bawah tanggung jawabnya. Dia pun mengumpulkan para sales supervisornya dan membimbing mereka untuk dapat mencapai targetnya.

Karena merasa sudah beres, dia berangkat mengikuti konferensi yang memakan waktu sekitar sepuluh hari. Dia pulang dengan membawa rohani disegarkan. Dengan semangat baru dia masuk kantor. Namun, bukan sambutan hangat yang dia peroleh. Ada rekan kerjanya yang iri hati. Dia mulai membentuk kelompok-kelompok untuk memusuhi manajer itu. Yang luar biasa manajer itu tidak balas memusuhinya. Dia meng-counter ulah rekannya itu dengan unjuk prestasi. Tahun itu penjualan di bawah wewenangnya melampaui target.

Profesional, kasih sejati itu tidak cemburu dan iri hati terhadap keberhasilan orang lain. Justru ketika kita ikut bersukacita atas keberhasilan orang lain, kita pun akan diberkati dengan berkat yang sama atau bahkan lebih. Tuhan senang dengan orang yang bersukacita bersama orang yang bersukacita. 

Doa: Bapa, jangan biarkan akar iri hati tumbuh di hatiku. Sebaliknya, tumbuhkan akar cinta kasih dan kepedulian terhadap orang lain.