ROYAL

“Kasih itu murah hati” (1 Korintus 13:4)

Profesional, apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata ‘royal’? Kata ini jelas memiliki beberapa konotasi. Pertama, orang Jawa mengartikan kata ini sebagai orang yang boros dengan uangnya. Dia dengan mudah mengeluarkan uang untuk mentraktir teman-temannya. Kedua, kata ini terkesan anggun karena ada hubungannya dengan kerajaan. Di Surabaya ada pusat perbelanjaan bernama Royal Plaza. Ada juga biro iklan dengan nama Royal. Usaha jasa laundry pun ada yang pakai brand royal. Bahkan, saat saya menulis renungan ini film terbaru James Bond pun berjudul “Casino Royale”. Namun, kata royal juga bisa berarti murah hati.

Konotasi yang terakhir inilah yang menarik. Sepanjang karier saya di kantor, saya mengenal orang-orang yang royal dalam istilah murah hati. Orang-orang itu ternyata tidak pernah kekurangan. Saat saya bertemu kembali dengan orang-orang yang ‘royal’ itu ternyata mereka semakin diberkati. 

Profesional, royal dalam arti murah hati dan bukan boros, memang alkitabiah. “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan” (Amsal 11:24). Inilah yang Tuhan maksud dengan menyebar harta tetapi dengan cara Tuhan. Sebaliknya, kalau kitka boros, maka kita tinggal tunggu waktu. 

Doa: Bapa, terima kasih karena mengingatkanku untuk menjaga keseimbangan antara murah hati dan boros.