Kitab RomaSampel

SALING MENOPANG

Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan. (Roma 15:13)

Setiap orang memerlukan pengharapan. Apalagi di zaman yang sedang sulit seperti sekarang ini. Itu sebabnya dalam Alkitab pengharapan disandingkan dengan iman dan kasih, sebab tiga ini adalah hal inti dalam kekristenan. Bagaimana kita bisa memilikinya? Terutama di zaman di mana hampir tidak mungkin orang berpengharapan? Jawaban berikut mungkin akan sangat mengejutkan kita. Justru di dalam masa yang seperti ini, pengharapan seharusnya tumbuh dengan subur dan kokoh. Jika dalam masa-masa yang baik, pengharapan pasti tidak akan dibutuhkan orang, namun sebaliknya jika dalam masa-masa sukar maka siapa pun pasti membutuhkan pengharapan.

Bagaimana persisnya proses kejadiannya sampai kesulitan besar justru menjadi lahan bagi tumbuhnya pengharapan? Kesulitan hidup berarti tumbangnya semua pegangan dan andalan dalam hidup. Dan ini memaksa akar-akar hidup kita masuk dalam mencari sumber pengharapan sejati dan terpercaya, yaitu Allah sendiri. Inilah alasan mengapa kepada jemaat yang berada di sarang perancang aniaya (yaitu: Roma), Paulus mengirimkan berkat demikian indah: "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan." Paulus mau agar setiap jemaat saling menguatkan iman satu dengan yang lainnya, agar mereka saling mendapatkan penghiburan dan kekuatan. 

Tugas yang sama ini juga datang kepada kita sebagai orang percaya di zaman akhir ini, yaitu orang-orang percaya saling menguatkan dan menopang di dalam doa. 

Alangkah indah dan damainya kehidupan ini, bila kita saudara seiman saling menopang di dalam Kasih Tuhan.