Info Rencana

KRISTEN DAN BUMINYASampel

KRISTEN DAN BUMINYA

HARI KE 4 DARI 4

Cerita dari Langit


Karya seni adalah sebuah bukti keunggulan manusia dari mahluk ciptaan lainnya. Setiap kita melihat karya seni, muncul rasa kagum dalam hati kita. Ia menarik kita sejenak dari kepenatan di dalam kehidupan dan menikmati indahnya hidup. Karya seni membuat hidup kita jadi lebih indah.


Alam adalah hasil karya seni dari tangan Seniman Jenius, yaitu Tuhan. Setiap kali kita melihat alam ciptaan Tuhan, selalu timbul rasa kagum di hati kita. Alam menceritakan kemuliaan Tuhan. Jauh di dalam hati kita, kita tahu bahwa pasti ada Seniman yang menciptakan dunia sebagai karya agung-Nya.


Ketika kita memperlakukan alam dengan seenaknya, kita sedang tidak menghargai Tuhan sebagai Sang Seniman. Alih-alih mendengarkan cerita yang dibawa oleh alam tentang kemuliaan Tuhan, kita justru “membungkam” alam dengan merusaknya. Bayangkan hutan yang gundul karena penebangan liar dan membuat tanah menjadi tandus, laut yang bau karena limbah, dan langit kelabu akibat polusi asap pabrik dan kendaraan. Kondisi ini lebih sering memunculkan rasa sedih disertai komplain, ketimbang membuat kita menyatakan syukur dan kekaguman kepada Tuhan.


Kita mudah terjebak untuk menilai alam sebagai mesin penopang hidup manusia. Merawat alam ciptaan yang terutama bukan hanya karena dunia ini adalah satu-satunya tempat tinggal kita, juga bukan hanya karena kita memikirkan kehidupan dari anak cucu kita kelak. Namun, jika kita mengingat bahwa alam adalah ciptaan Tuhan, kita sadar bahwa alam adalah milik Tuhan dan sedang menceritakan kemuliaan-Nya. Alasan utama kita merawat alam adalah untuk kemuliaan Tuhan. Hal ini saja cukup bagi kita untuk bekerja mengelola alam. Kiranya kita turut menceritakan kemuliaan Tuhan bersama dengan alam ciptaan-Nya. Soli Deo Gloria!

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 3

Tentang Rencana ini

KRISTEN DAN BUMINYA

Kita berteriak minta tolong ketika bencana alam melanda. Tapi, apakah bencana alam merupakan teriakan permintaan tolong alam pada manusia? Jangan-jangan manusia dan alam sedang menangis bersama. Renungan-renungan berikut...

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Perkantas Indonesia yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://perkantas.net

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami