Walau Dijepit Tetap Melejit | Oleh Pdt. Dr. Rubin Adi AbrahamSampel

Mukjizat yang luar biasa terjadi kepada mitra gereja kami yang berada di sebuah kota kecil di pantai selatan Pulau Jawa yaitu Pantai Pangandaran. Gereja itu didirikan di atas sebidang tanah di belakang rumah orang. Ini sudah cukup lama, tetapi kemudian orang itu tidak suka dengan kehadiran orang-orang percaya yang datang ke gereja di belakang rumahnya. Apalagi setiap kali pergi ke gereja, mereka harus melewati pekarangan rumahnya.

Awalnya, tanah pekarangan itu tidak berpagar, tetapi kemudian ia memasang pagar dan pintu. Orang-orang yang datang ke gereja menjadi semakin sungkan. Bahkan selama ada kebaktian di gereja, pemilik pekarangan tersebut malah memasang loud speaker mengarah ke gereja dan memutar lagu dangdut. Karena merasa tidak nyaman, akhirnya mereka berunding dengan gembala sidang jemaat di sana untuk membeli sebagian pekarangan pemilik rumah untuk dijadikan jalan masuk. Mereka mencoba bertemu pemilik rumah dan mengungkapkan keinginan untuk membeli sebagian tanahnya. Namun, ia malah marah, mengapa harus ia yang menjual tanah dan mengapa bukan gereja itu saja yang menjual tanahnya dan pergi dari tempat itu? Intinya, orang tersebut tidak mau menjual tanahnya. 

Beberapa waktu kemudian, pihak gereja mencoba mendekati pemilik rumah itu lagi. Tetapi ia tetap pada pendiriannya. Ia mau menjualnya, tetapi dengan harga 10 x lipat dari harga wajar. Orang-orang gereja pun tidak menyerah dan berdoa puasa untuk meminta Tuhan menunjukkan jalan yang terbaik. Mereka percaya Tuhan akan menolong mereka melewati masa sulit ini.

Suatu malam, isteri pemilik tanah tersebut bermimpi didatangi seorang kakek berjubah dan berjenggot panjang. Dalam mimpinya, ia dikejar-kejar kakek itu sampai kelelahan. Kakek itu lalu menarik leher isteri pemilik tanah dan berkata, “Jual, jual, jual tanah itu. Kalau tidak kamu akan celaka!” Ia bangun dengan keringat dingin dan gemetar. Lalu ia segera membangunkan suaminya dan menyuruhnya menjual sebagaian tanah mereka pada gereja. Pemilik tanah itu pun kemudian mencari pendeta dan mengatakan bahwa ia ingin menjual tanahnya. 

Namun terlambat. Karena pemilik tanah tidak mau melepas tanahnya, pihak gereja telah menggunakan dana mereka untuk membeli alat-alat musik. Meskipun demikian, pemilik tanah tetap mendesak mereka untuk membeli tanahnya. Akhirnya, setelah beberapa kali melakukan diskusi dan tawar menawar, gereja bisa membeli tanah itu bahkan dengan harga miring! Kini mereka memiliki jalan masuk sendiri untuk ke gereja tanpa harus melewati pekarangan rumah orang lain. Bahkan jalan masuk itu lebih lebar dari rencana semua sehingga mobil pun bisa masuk. 

Segala sesuatu yang Tuhan izinkan terjadi, Ia rancangkan untuk membawa kebaikan bagi orang-orang yang benar-benar mengasihi dan percaya kepada Dia. 

Perenungan – Yakinkah Anda bahwa mukjizat bisa terjadi dalam hidup Anda juga? Apa respons yang Anda akan berikan di saat-saat terjepit ini?

Penerapan – Puasa menunjukkan kesungguhan hati kita. Ambilah waktu selain untuk berdoa juga untuk berpuasa sambil menunggu pertolongan Tuhan.

Doa: Tuhan Yesus, pikiran-Mu melebihi pikiran kami. Rancangan-Mu diluar rancangan kami. Apapun yang kami hadapi, ajarkan kami untuk selalu memberikan respons yang terbaik. Beriman, bertekun dalam doa, pujian penyembahan dan firman juga bersyukur selalu. Kami yakin Engkau mampu dan mau menolong kami. Amin.