Walau Dijepit Tetap Melejit | Oleh Pdt. Dr. Rubin Adi AbrahamSampel

Hal kedua yang sering mengecewakan Tuhan adalah keluhan kita. Ayat 10-12 menceritakan juga bagaimana bangsa Israel mulai menggerutu. Mereka berkata, “Seandainya saja mereka tetap berada di Mesir, mereka tidak akan mati di padang gurun.” Mereka mengeluh mengapa mereka tidak tinggal di Mesir saja. Padahal, sebelumnya mereka menangis dan memohon agar Allah mengeluarkan mereka dari Mesir. Ketika Allah mengabulkan doa mereka, mereka malah mengeluh. Bukankah kita juga seringkali begitu? 

Kita menangis dan memohon untuk dilepaskan dari situasi yang sulit. Namun ketika permohonan kita dikabulkan, kita malah menggerutu dan membandingkan bahwa ternyata keadaan sebelumnya lebih baik dari keadaan sekarang. Kita seringkali tidak bisa bersyukur atas kebaikan Tuhan. 

Sangat disayangkan bila kita senantiasa mengeluh dan lupa bersyukur. Apalagi jika kita mengikut Tuhan hanya karena ingin mendapat keuntungan pribadi. Ketika kita merasa tidak mendapatkan berkat yang kita inginkan, kita mulai mengeluh, bersungut-sungut dan mengomel. Ingat! Omelan, keluhan dan sungut-sungut justru mematikan iman kita dan menjauhkan berkat Tuhan. Karena itu banyaklah mengucap syukur! 

Perenungan – Manakah yang lebih banyak kita lakukan saat ini – bersyukur atau menggerutu? Apakah gerutuan / omelan kita membawa dampak yang baik atau memberikan jalan keluar? 

Penerapan – Meskipun belum melihat pertolongan Tuhan, belajarlah bersyukur sebab bersyukur adalah bukti nyata dari iman kita. Perbanyaklah menyanyikan lagu pujian dan penyembahan bagi Tuhan!

Doa: Tuhan Yesus, biarlah mulut kami selalu memuji-muji nama-Mu. Ampuni kami jika selama ini kami lebih sering mengomel dan menggerutu. Kami mau lebih banyak bersyukur dan berterima kasih atas kebaikan-Mu juga atas pertolongan-Mu yang sedang dalam perjalanan. Amin.