Berjalan Bersama YesusSampel

KOMITMEN UNTUK SETIA

"Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu". (Matius 25:21)

Kata “Setia”, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti patuh, taat, bagaimanapun berat tugas yang harus dijalankannya, ia tetap melaksanakannya; tetap dan teguh hati (dalam persahabatan); berpegang teguh (dalam pendirian dan janji). Tuhan Yesus sendiri menunjukkan teladan dengan bukan hanya sekedar memberikan janji tetapi suatu bukti nyata akan kesetiaan-Nya saat Dia disalibkan bagi kita.

Salah satu binatang yang paling setia adalah anjing. Anjing memiliki panca indra penglihatan yang cukup baik, pendengaran serta penciuman yang sangat bagus. Sangatlah mungkin untuk melatih anjing sampai mencapai standar kepandaian yang lebih tinggi. Di dunia Barat anjing dapat dilatih sebagai anjing pengendus untuk menangkap para teroris dan pengedar obat bius. Ada juga anjing bencana yang dilatih khusus untuk mencari orang yang terkubur dalam tanah longsor atau gempa alam. Bahkan sudah ada beberapa ekor anjing yang memang dilatih sebagai anjing pemandu, khususnya bagi mereka yang mengalami cacat pendengaran ataupun penglihatan. Orang-orang cacat pada masa kini dapat pergi ke tempat-tempat ramai, seperti toko ataupun bank. Anjing-anjing itu begitu setia menunggu dan menjaga tuannya, bahkan siap menolong jika tuannya dalam kesulitan.Anjing terkenal karena kesetiaan serta keberaniannya dalam menghadapi resiko tersulit sekalipun.

Di Matius pasal 25 diatas menceritakan tentang sebuah perumpamaan tentang talenta yang dalam hal ini berbicara mengenai kesetiaan para hamba tersebut terhadap Tuannya. Ada seorang hamba yang diberi lima talenta, ada juga seorang hamba yang diberi dua talenta dan mereka berdua menunjukkan kesetiaan mereka pada Tuannya dengan menghasilkan dua kali lipat dari apa yang diberikan pada mereka. Tetapi berbeda dengan hamba yang hanya diberikan satu talenta, ia tidak menunjukkan kesetiaannya pada Tuannya dan hasilnya di ayat 30 hamba itupun dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap.  Marilah kita tetap setia sekalipun banyak beban yang menghimpit, dan rintangan menghadang di hadapan kita.

Refleksi:

1. Bagaimana dengan hidup keKristenan anda? Apakah anda masih setia kepada Yesus, sang Tuan di atas segala tuan?

2. Sudahkah anda memberikan yang terbaik kepada Dia?

Praktek:

Buatlah pilihan yang benar setiap saat – setiap hari; yaitu untuk tetap setia pada Tuan kita Yesus Kristus!