Kitab 2 TawarikhSampel

PIKIRAN KRISTUS

Seseorang yang sudah lahir baru, haruslah dapat terlihat dari cara hidupnya. Mereka haruslah sudah menanggalkan berbagai cara hidup yang lama, tidak lagi terpusat pada kepentingan dan hal-hal yang menyenangkan atau memuaskan secara pribadi saja. 

Pikiran dan perasaan adalah ruang-ruang yang harus selalu diisi dengan kebenaran, karena keduanya bisa saling mempengaruhi. Apabila isinya bukanlah kebenaran Tuhan maka akan membuat kehidupannya menjadi kacau. Firman Tuhan dengan tegas mengingatkan, bahwa kita harus meletakkan pikiran dan perasaan seperti Kristus. Jika kita hidup didasarkan pada kebenaran, niscaya pikiran dan perasaan kita akan dipenuhi oleh damai sejahtera, dan kehidupan yang mengarah pada keselamatan.

Seperti apa pikiran dan perasaan Kristus? Alkitab mencatat bahwa Yesus tidak menganggap bahwa kesetaraanNya dengan Allah harus dipertahankan (Filipi 2:6-7). Yesus mau menerima tugas yang dibebankan kepadaNya. Dia mau merendahkan diriNya untuk taat sepenuhnya, menjalankan misi sampai mati di kayu salib (Filipi 2:8) “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib“.

Semua itu diterima dan dilakukanNya karena begitu besar kasihNya kepada umat manusia. Melalui keteladanan Yesus, sudah sepantasnya kita mencontoh dan melakukannya dalam kehidupan kita. Di hati Yesus selalu memikirkan nasib manusia, Dia sangat peduli dan mengasihi kita. Dimanapun kita diletakkan Tuhan saat ini, kita harus merepresentasikan kasih kepada sesama dengan penuh kerendahan hati dan tidak mencuri kemuliaan yang menjadi bagian-Nya.

Jika kita hidup didasarkan pada kebenaran, niscaya pikiran dan perasaan kita akan dipenuhi oleh damai sejahtera, dan kehidupan yang mengarah pada keselamatan.