Kitab 2 Raja-rajaSampel

SETIAP HARI ADALAH PEMBAHARUAN

Rasul Paulus menuliskan kepada jemaat di Roma agar membaharui akal budi mereka, sehingga mereka dapat membedakan kehendak Allah. Pembaharuan akal budi itulah yang harus juga kita lakukan, artinya cara berpikir kita tidak sama dengan cara berpikir orang duniawi. Hendaknya kita senantiasa diperbaharui sehingga berpikir menjadi seperti pola pikir Kristus.  

Pembaharuan pikiran juga berarti mengubah segala kebiasaan kita yang lama kepada perilaku yang baru. Perubahan ini baru dapat terjadi ketika kita mau membuang segala perbuatan yang buruk, ini memerlukan sebuah komitmen yang kuat. Membuang tanpa ada rasa sayang, sebab seringkali kita masih menyimpan hal-hal yang lama karena kita merasa sayang padanya. 

Yosia bertindak dengan tepat, ia menumpas, menumbuk sampai halus, serta membakar semua patung-patung berhala tanpa ada satupun tersisa. Mengapa Yosia bertindak demikian? Karena Yosia menyadari kalau ini salah dihadapan Tuhan, dan inilah yang menjadi penghambat berkat Tuhan atas umatNya. Seringkali orang-orang mengharapkan berkat Tuhan atasnya tanpa mau membuang hal-hal yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Yosia tidak demikian, ia punya kunci untuk berkat Tuhan turun atas umatNya yakni menumpas segala hal keji yang masih tersisa.

Pembaharuan hanya dapat terjadi ketika kita mau merendahkan hati dihadapan Tuhan, menyadari kalau kita perlu perkenanan Tuhan atas hidup ini.

Perubahan ini baru dapat terjadi ketika kita mau membuang segala perbuatan yang buruk, ini memerlukan sebuah komitmen yang kuat.