Info Rencana

Mencari Tuhan di Tumpukan KerjaSampel

Mencari Tuhan di Tumpukan Kerja

HARI KE 6 DARI 7




Sidik Jari Allah

"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu." (Yoh. 14:27 PBTB2)

Salah satu duri ketidakpastian adalah ketika kita tidak tahu apa yang mesti kita lakukan. Saya pernah mengalami masa sulit. Usaha saya gagal dan saya harus mencari kerja lagi. Saya berangkat dari Indonesia ke Singapura untuk mencari kerja, dengan gentar. Pada saat itu sedang krisis ekonomi dan uang tabungan saya menipis karena habis dipakai untuk usaha yang gagal.

Dalam kegelisahan saya yang memuncak, saya berdoa dan berserah kepada Tuhan. Saya serahkan diri saya seperti seorang anak kecil di pelukan Bapa. Saya masih ingat waktu itu, ada damai yang sejuk. Saya meminta kepada Tuhan untuk bisa mulai lagi bekerja pada tanggal 12 Juli, karena tanggal itu memiliki makna khusus buat saya.

Sekitar awal Juni, saya kembali ke Singapura dan dengan giat mencari kerja, mengirimkan begitu banyak lamaran. Banyak interview dijalani, tapi tidak ada yang berhasil. Malah teman saya cerita, temannya yang lulusan Harvard saja sudah setahun cari kerja belum dapat-dapat. Setiap kali saya merasa gelisah, saya ingat-ingat lagi momen di saat saya berdoa dan berserah.

Tanggal 8 Juli saya mendapat interview di sebuah perusahaan. Kelihatannya lancar, boss-nya berkata, mesti ada interview kedua, mungkin minggu depan karena yang bersangkutan sedang cuti.

Besoknya saya ditelepon oleh bagian HR. Diterima, katanya. Dan tidak perlu interview kedua. Wah, saya benar-benar kaget dan senang sekali. Hampir-hampir mau melompat.

“Kapan bisa mulai?” tanyanya.

“Besok,” jawab saya dengan mantap.

“Wah, tidak bisa,” manajer HR itu menyahut. “Saya cuti besok, tanggal 12 saja, ya, pas saya kembali.”

Hati saya meleleh mendengar itu. Itulah tanda dan jejak sidik jari Allah, untuk menyatakan bahwa Dia mengawasi, memelihara dan menjaga saya. Mata-Nya tidak pernah lepas dari saya. Allah meninggalkan sidik jari-Nya bagi saya, agar sukacita saya penuh.

Ketidakpastian di dunia ini adalah bagian dari hidup, karena dunia tidak bisa menjaminnya. Tetapi ketidakpastian dunia itu tidak bisa menghapus kepastian Tuhan.

Mata kita hanya bisa melihat kerumitan dan ketidakpastian. Tetapi tangan Allah yang kuat dan penyertaan-Nya yang pasti, sering kali ada di balik layar. Dan selama kita menaruh harapan dan rasa aman kita pada sistem dunia, kita tidak akan pernah merasa damai.

Itulah sebabnya Dia berpesan, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Walaupun mata kita hanya bisa melihat kegentaran di depan kita, terimalah anugerah dan damai sejahtera dari Tuhan Yesus, dan percayalah bahwa Dia sedang bekerja di balik layar.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 5Hari 7

Tentang Rencana ini

Mencari Tuhan di Tumpukan Kerja

Pernahkah kamu merasakan tiba-tiba jenuh sekali di tengah kesibukan kerja? Bukan hanya jenuh, tapi juga gelisah. Terutama buat kita-kita yang bekerja di dunia marketplace, kadang kita merasa pekerjaan kita itu urusan d...

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Henry Sujaya yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.thehopemessage.com/

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami