Info Rencana

Mengapa Menunggu?Sampel

Why Wait?

HARI KE 4 DARI 4

Teman wanita saya menelpon sambil menangis histeris dan kebingungan. Tiga orang anaknya telah meninggalkan Tuhan dengan cara yang sangat mengejutkan. Keluarganya berada dalam krisis.


Kami segera membawanya dalam doa. Kami berdoa untuk perlindungan mereka. Kami berdoa agar mereka kembali kepada Tuhan, keluarga mereka, dan tubuh Kristus.


Kami terus-menerus mendoakan mereka selama berhari-hari, kemudian berminggu-minggu, kemudian berbulan-bulan, kemudian bertahun-tahun. Pada satu titik, kami berkumpul bersama dengan para wanita lain, dan kami menuliskan nama-nama seluruh anak-anak kami dan membentangkannya di hadapan Tuhan, seperti Raja Hizkia membentangkan surat Sanherib, Raja Asyur, di hadapan Tuhan dalam 2 Raja-raja 19. Dengan bercucuran air mata kami memohon kepada Tuhan jawaban dari Surga.


Apa yang sedang kami perbuat? Kami sedang menantikan Tuhan. Apakah Anda masih ingat definisi menantikan Tuhan beberapa hari yang lalu? Menantikan Tuhan berarti ”berdoa dengan antusias dan penuh pengharapan, berharap Tuhan melakukan apa yang hanya Dia yang bisa melakukannya, sementara saya melakukan apa yang saya bisa.”


Saat kami berdoa, teman wanita saya melakukan apa yang dia bisa. Ia tetap membuka jalur komunikasi dengan anak-anaknya. Dia meminta maaf atas hal-hal yang dia perlu minta maaf. Dia berusaha membantu mereka sebisa mungkin. Dia berdoa dan mengerjakan bagiannya, sementara dia menantikan Tuhan mengerjakan apa yang hanya Dia yang sanggup mengerjakannya.


Dan Allah kami yang setia dan Maha Kuasa telah mulai melakukan pekerjaan yang luar biasa. Anak-anaknya mulai berkomunikasi dengannya kembali, untuk pertama kalinya setelah waktu yang lama. Beberapa anaknya bahkan telah meminta maaf atas peran mereka dalam merusak hubungan. Beberapa bahkan telah mulai kembali ke gereja dan berkomunikasi tentang Tuhan kembali!


Meskipun masih ada jalan panjang yang harus ditempuh, Tuhan sedang bekerja. Tuhan sedang menjawab. Seperti yang telah kita pelajari, Tuhan selalu layak dinantikan.


Pengalamannya telah menguatkan kami berdua, dan banyak orang lainnya agar TIDAK PERNAH MENYERAH selama masa penantian. Tuhan kita mendengar kita, bahkan ketika nampaknya tidak ada sesuatu yang terjadi, bahkan ketika nampaknya keadaan makin memburuk.


Bacaan hari ini mengingatkan kita tentang kebenaran penting. Selagi menantikan Tuhan, kita tidak hanya sekedar “mengharapkan yang terbaik,” atau duduk dengan “jari-jari menyilang”. Tidak! Kita berharap karena “Dialah penolong kita dan perisai kita” (Mazmur 33:20). Dia sedang bekerja, bahkan ketika kita menyangka tidak ada sesuatu yang terjadi!


Jika Anda merasa diri Anda sedang menanti-nantikan jawaban Tuhan, hafalkan bacaan Alkitab hari ini. Bersemangatlah hari ini! Bahkan ketika Anda menunggu, Anda bisa dikuatkan dan memiliki pengharapan!


Firman Tuhan, Alkitab

Hari 3

Tentang Rencana ini

Why Wait?

Saya benci menunggu. Mungkin itulah sebabnya Tuhan mengajar saya, berulang kali, untuk menantikan Dia dengan setia, dan penuh harapan. Jika Anda sedang menantikan Tuhan untuk sesuatu hal, jangan lewatkan perjalanan tent...

More

Kami berterima kasih kepada CAROL ESKAROS yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://anchor.fm/carol-eskaros

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami