Info Rencana

Bimbingan PernikahanSampel

The Marriage Course

HARI KE 4 DARI 7

Kuasa Pengampunan


Berkata maaf dan saling mengampuni itu penting karena kita semua akan menyakiti pasangan kita.



Rasa sakit yang tidak terselesaikan akan menurunkan kepercayaan dan keterbukaan di antara kita dan menghancurkan keintiman kita.



Reaksi terhadap rasa sakit


Kemarahan



Kemarahanitu sendiri tidaklah buruk -- ia diberikan Tuhan untuk suatu tujuan dan merupakan bagian dari mekanisme internal kita untuk menandakan bahwa ada sesuatu yang salah dan perlu diselesaikan.



Apa yang terjadi jika rasa sakit dan kemarahan dipendam?



Gejala-gejala tingkah laku




  • ketidakmampuan untuk bersantai

  • hasrat seksual yang rendah

  • cepat marah / mudah tersinggung

  • melarikan diri melalui obat-obatan, alkohol, pornografi, dll

  • melarikan diri melalui pekerjaan / anak / kegiatan keagamaan, dll


Gejala-gejala fisik




  • tidur tidak nyenyak

  • nafsu makan berubah

  • kondisi medis mis: usus buntu, tekanan darah tinggi, rasa sakit


Gejala-gejala emosional




  • hilangnya emosi-emosi positif seperti romantisme, kasih, sukacita

  • kepercayaan diri yang rendah / depresi

  • menutup diri

  • takut akan konfrontasi


Proses untuk menyembuhkan rasa sakit


1. Bicarakan rasa sakit itu



Apakah Anda telah menyakiti pasangan Anda atau disakiti oleh mereka, berinisiatiflah untuk membukanya supaya perasaan itu bisa disembuhkan. Penumpukkan rasa sakit yang kecil, jika dibiarkan begitu saja, dapat menuju kepada hilangnya keintiman, hanya sekedar batu-batu kecil saja pada akhirnya bisa menyumbat sebuah saluran.



2. Katakan maaf



Ambil tanggung jawab -- hindari mencari-cari alasan atau menyalahkan pasangan Anda.



Mencari-cari alasan / menyalahkan pasangan Anda: 'Aku tahu aku mengkritikmu di hadapan anak-anak kemarin, namun aku tidak akan melakukannya jika kamu tidak membuat kita terlambat.'



Meminta maaf yang seharusnya: 'Aku menyakitimu dengan mengkritikmu di hadapan anak-anak kemarin; itu salahku. Maafkan aku.'



Mengakui kesalahan-kesalahan kita kepada Allah dan menerima pengampunan-Nya akan membantu kita untuk melihat bagaimana tindakan-tindakan kita telah menyakiti pasangan kita.



3. Ampuni



Mengampuni itu penting dan merupakan salah satu kuasa terhebat untuk memulihkan sebuah pernikahan.



Mengampuni, pertama-tama dan paling utama, adalah sebuah pilihan, bukan suatu perasaan:




  • pengampunan selalu mengambil sesuatu dari diri kita

  • pertanyaannya bukan, 'Apakah kita merasa ingin mengampuni?' melainkan, 'Apakah kita akan mengampuni? Apakah kita akan melepaskan rasa mengasihani diri sendiri / menuntut keadilan / keinginan untuk membalas?'


Mengampuni BUKAN:




  • berpura-pura bahwa rasa sakit itu tidak berarti dan berusaha untuk melupakannya

  • menyangkal rasa sakit itu (dan berharap itu akan hilang)

  • berpikir, 'Kasih kita satu sama lain akan secara ajaib menyelesaikan cara apapun kita saling menyakiti jadi itu tidak apa-apa'


Mengampuni ADALAH:




  • menghadapi kesalahan yang kita lakukan

  • mengenali emosi-emosi di dalam diri

  • memilih untuk tidak menawannya dari pasangan kita


Mengampuni adalah sebuah proses -- kita sering perlu untuk terus mengampuni rasa sakit yang sama, kadang-kadang setiap hari.


Hari 3Hari 5

Tentang Rencana ini

The Marriage Course

Pernikahan dirancang untuk menjadi hubungan terdekat yang mungkin terjadi dari keintiman yang semakin bertambah dan saling ketergantungan. Tapi ini tidak terjadi dengan sendirinya; kita harus terus berusaha agar pernikah...

More

Kami berterima kasih kepada Alpha yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://themarriagecourse.org/

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami