Info Rencana

Relasi dari Kerajaan Allah – Renungan Bacaan tentang Pernikahan, Pacaran dan MelajangSampel

Relationships Of The Kingdom – A Plan On Marriage, Dating And Singleness

HARI KE 1 DARI 3

Pernikahan


Pada awalnya Tuhan memberikan manusia segala yang mereka inginkan. Seluruh dunia yang diciptakan dibuat untuk kita nikmati. Setiap keperluan yang mungkin terpenuhi. Puncak dari ciptaan Tuhan adalah umat manusia. Kebutuhan untuk berkumpul diatasi dengan penciptaan manusia lainnya: 'Tidak baik untuk manusia jika ia seorang diri saja.'



Ini dimulai dengan karunia pernikahan yang indah; penyatuan seumur hidup dari seorang lelaki dan seorang perempuan dimana seks – karunia indah lainnya dari Tuhan – dinikmati dengan keintiman dan kebebasan, tanpa rasa bersalah atau rasa malu.



Tuhan adalah kasih dan kita tahu memang benar karena segala yang ia lakukan.



Kata 'kasih' atau 'kekasih' muncul berulang kali di dalam Kidung Agung. Ini adalah tentang segala kasih romantis di antara seorang kekasih dan yang dikasihinya. Mereka diliputi oleh kasih satu sama lain. Yang dikasihi berkata bahwa 'sakit asmara aku'.



Ada suatu elemen kuat dari fisik dan kasih erotis. Keduanya menjelaskan keindahan fisik dari pasangan pernikahan mereka. Seperti yang dikatakan oleh salah satu komentator, 'Kidung Agung adalah sebuah puisi yang panjang tentang kasih erotis dan hasrat seksual – sebuah puisi dimana tubuh menjadi obyek keinginan dan sumber kesenangan, dan kekasih terlibat dalam sebuah permainan untuk mencari dan menemukan... kepuasan seksual secara terus menerus,' Namun kasih mereka jauh melampaui fisik dan erotisme. Sang terkasih berkata, 'Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku'. Tidak ada yang lebih baik di dalam pernikahan selain memiliki seseorang sebagai pasangan Anda, kekasih Anda dan teman baik Anda. Sang kekasih berkata, 'Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu' (Kidung Agung 8:6). Hasrat Tuhan kepada umat-Nya sama seperti gagasan dari kasih yang ada di antara suami dan isteri.



Di dalam Efesus kita menemukan bahwa saling menghormati adalah kunci dari pernikahan yang bahagia. Kata kunci di dalam ayat 21 - 33 adalah 'tunduk', 'kasihi' dan 'serahkan'. Judul keseluruhan untuk bagian ini adalah ‘karena rasa hormat kepada Kristus’.



Kata 'serahkan' berbeda dengan kata 'tunduk' (Efesus 5:22). Berserah adalah menyerah dengan sukarela dalam kasih. Ini adalah sikap yang indah dan jelas dari seluruh judulnya, 'tunduklah satu sama lain' dimana Paulus mengharapkan saling berserah. Ajaran ini telah menjadi sebuah konsep yang revolusioner di dalam budaya abad pertama. Hormat adalah kunci dari suatu relasi yang baik di antara orang yang berbeda jenis kelamin.






Saat kita membaca kutipan ayat ini hari ini, semoga Tuhan memberikan kita Roh-Nya agar kita mungkin meniru Yesus di dalam segala relasi kita, apakah itu menikah, bertunangan, atau melajang.


Hari 2

Tentang Rencana ini

Relationships Of The Kingdom – A Plan On Marriage, Dating And Singleness

Pernahkan Anda berpikir untuk menikah? Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah relasi Anda itu sesuai dengan yang Tuhan inginkan? Pernahkah Anda merasa bahwa melajang hanyalah pilihan terakhir? Bacalah untuk mencari tahu ap...

More

Kami berterima kasih kepada Alpha yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://alpha.org/

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami