Kitab YakobusSampel

PENTINGNYA MENJAGA HATI

Janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu (Amsal 4:23)

Hati bukan berbicara tentang liver yang ada pada tubuh kita, atau bukan tentang organ tubuh kita yang memompa darah ke seluruh tubuh. Hati disini bicara tentang kehidupan kita yang nyata, itu tentang perasaan, pikiran, emosi kita dan roh kita. Ketika Tuhan hendak memilih raja yang akan menggantikan Saul, maka Tuhan melihat seorang yang bernama Daud. Mengapa Daud? Sebab Tuhan bukan melihat tampilan luar atau perawakan Daud yang kecil dan masih muda, manusia memang melihat dari luar tetapi Tuhan melihat dalam manusia yaitu hati manusia. 

Tuhan Yesus pernah menyampaikan pesan bahwa yang najis bukanlah apa yang masuk ke dalam mulut kita melainkan apa yang keluar dari mulut kita. Ini bukan soal makanan yang masuk ke dalam mulut kita, tetapi tentang perkataan yang keluar dari mulut kita, tentang apa yang ada di dalam pikiran kita. 

Hati adalah pusat keputusan kita, dan jika kita salah dalam mengambil keputusan maka itu bisa berakibat merugikan kita dan menghancurkan kita. Itulah sebabnya, sangat penting untuk menjaga hati ini. Jika di dalam tas kita membawa barang berharga, uang, perhiasan atau documen penting, maka pasti kita akan menjaga atau waspada dalam perjalanan. Demikian juga pentingnya kita untuk berjaga-jaga sehingga kita tidak membuka pintu hati kita dengan sembarangan. Seorang yang menjaga hati adalah seorang yang melatih dirinya, mendisiplinkan perkataannya. Amsal menuliskan biarlah perkataan kita seperti buah apel emas di pinggan perak, biarlah perkataan kita tepat pada waktunya.

Hati adalah pelita manusia, biarlah hati kita dipenuhi dengan perkataan Firman Tuhan.