Kitab FilipiSampel

MENGEJAR TUHAN

Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik (Mazmur 84 : 10)

Raja Daud bukan saja dikenal sebagai seorang pahlawan dan raja yang dihormati namun dia juga seorang pemazmur yang sangat dicintai oleh orang Israel. Didalam mazmurnya dia sering mengungkapkan perasaan atau emosi akan kerinduannya kepada hadirat Tuhan. Bahkan Daud mengatakan bahwa segala apa yang dimilikinya tidak dapat disamakan dengan Roh Tuhan. Bahkan Daud mengatakan bahwa Dia tidak dapat berbuat apa-apa kalau tanpa Roh Tuhan.

Seberapa dalamnya rasa rindu dan cinta kita kepada hadirat Tuhan? Rasul Paulus mengungkapkan di dalam tulisannya, bahwa segala yang apa yang dulu dianggapnya keuntungan ternyata itu kerugian. Mengapa? Karena ternyata pengetahuan, kepintaran Rasul Paulus tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan perjumpaannya secara pribadi dengan Tuhan. 

Apa yang menjadi kebanggaan kita selama ini? Kecantikan dan ketampanan wajah kita, keindahan tubuh kita, harta benda dan uang kita, jabatan atau karier kita, keluarga kita, atau mungkin juga pelayanan kita yang luar biasa, dan lainnya. Kita boleh saja bangga karena itu pilihan dan kehendak kita. Namun jangan kita terlalu lama melihat itu semua. Cepatlah sadar, karena tu semua hanya sementara. 

Carilah perkara diatas, utamakanlah perkara diatas, atau kejarlah perkara diatas. Tuhan Yesus mengatakan supaya kita mencari Kerajaan Allah dan Kebenaranya. Jika seorang pelari akan berlomba untuk sesuatu yang fana, maka kita berlari mengejar kemuliaan Tuhan untuk sesuatu yang kekal. Jika kita mengutamakan Tuhan diatas kepentingan apapun dalam hidup ini, maka Tuhan pun akan memberikan prioritas kepada kita, artinya Dia akan membuat kita menjadi seseorang yang special, seseorang yang berbeda dan itu membuat orang-orang heran akan pekerjaan Tuhan.

Apa itu mengejar Tuhan? Kerinduan atau cita-cita untuk menjadi serupa seperti Kristus.