Kitab YunusSampel

BAGAIMANA MERESPON PANGGILAN TUHAN

Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. (Efesus 4:7)

Membaca kisah Yunus pada pasal pertama ini kita dapat mempelajari bahwa Yunus ini sama seperti agent detektif swasta yang diminta pertolongannya oleh atasannya bertugas ke suatu tempat. Ini juga sama seperti kita, umat Tuhan atau hambaNya yang mendapat tugas dari Tuhan untuk melayani. Apakah kita bersedia akan panggilan tugas ini? 

Ketika Yunus diminta Tuhan untuk bertugas ke Niniwe, maka Yunus mencoba untuk melarikan diri dari panggilan Tuhan ini dengan cara pergi naik kapal ke jurusan Tarsis. Mengapa Yunus melarikan diri? Yunus bukan tidak suka dengan tugas ini, tetapi Yunus tidak suka dengan kota Niniwe dan orang-orang Niniwe. Ada apa dengan kota Niniwe? Kota yang bejat, jahat di mata Tuhan. Mungkin juga ada rasa takut di hati Yunus untuk melayani kabar keselamatan pada Niniwe karena melihat orang-orang Niniwe yang terkenal jahat. 

Seperti Yunus, mungkin ada perasaan takut di hati kita melihat medan pelayanan, takut dengan proses yang kita hadapi, takut gagal, takut mengecewakan. Atau bagi yang sudah terlibat dalam pelayanan, kita malah menghindar dengan tugas pelayanan karena jam tugas yang tidak cocok, tempatnya tidak enak. Atau kita pikir pada jam itu ada acara bagus di televisi atau live internet, atau ajakan teman ke suatu tempat lebih mengasyikkan. Ingatlah, bahwa kepada masing-masing kita, Tuhan memberikan anugerah pelayanan berbeda-beda pada jam dan tempat, tetapi semua itu adalah yang terbaik untuk kita. 

Kemanakah kita mau lari menghindar dari panggilan tugas Tuhan? Jika Tuhan masih mengejar kita untuk melakukan tugas yang dipercayakan, ketahuilah itu bukan karena Tuhan tidak punya orang-orang untuk melayani. Melainkan karena Tuhan mengasihi kita dan ingin memberkati hidup kita. Pengalaman pelayanan kita bersama Tuhan akan membuat kita semakin mengenal Tuhan, membuat kita semakin dewasa rohani dan kita dapat menyaksikan kebesaran Tuhan di tengah pelayanan kita. 

Bukan kita yang memilih, tetapi Tuhanlah yang memilih kita untuk pergi menghasilkan buah