Ini aku, TuhanSampel

SETIA

Dalam hubungan suami istri, setia itu penting. Setia berawal dari kesepakatan kedua belah pihak yang terikat dalam sebuah pernikahan. Kesepakatan itu lahir dari kemauan keduanya untuk “mau” menerima apapun keadaan, bentuk fisik, juga sifat dan karakter si pasangan tersebut. Oleh karena itu, menikah memerlukan kata sepakat. 

Ok, kembali soal setia. Setia merupakan salah satu karakteristik kepribadian Allah. Sebagai Tuhan, Dia mau menerima segala keterbatasan dan kelebihan kita, bahkan dosa kita yang begitu besar, Dia tetap setia mau menerima kita apa adanya. Masalahnya... Mau kah kita sepakat dengan Tuhan dan berkata “ Yes Tuhan.. Aku mau menyerahkan hidupku kepada-Mu, aku tahu aku tidak bisa tanpa-Mu, aku perlu Engkau, aku perlu pertolongan-Mu, bentuk hidupku supaya berkenan bagi-Mu”

Coba kita hitung, berapa banyak pelanggaran dan dosa yang sudah kita lakukan setiap harinya? Kalau kita masih menerima berbagai hal yang baik-baik sampai sekarang, seperti ; makanan, pakaian, keluarga, teman, suami, istri dan lain sebagainya, bukankah semua karena Tuhan masih setia dan selamanya Dia setia kepada kita?

Mengapa Tuhan begitu setia kepada kita? Karena Dia jatuh cinta kepada kita sampai Dia rela memberikan nyawa-Nya supaya kita bahagia. 

Renungkan

Mari kita coba renungkan, perbuatan atau perilaku apakah yang bisa kita lakukan untuk membalas cinta Tuhan yang begitu besar untuk kita?

Doa :

Tuhan Yesus, aku senantiasa mengucap syukur untuk kesetiaan-Mu kepadaku. Terimakasih Engkau selalu mau menerima aku apa adanya. Amin