Info Rencana

Tempat Yang Lebih TinggiSampel

Tempat Yang Lebih Tinggi

HARI KE 6 DARI 7

Pengharapan dalam Allah dan Janji-Nya


Saat Abraham naik ke gunung Moria untuk mempersembahkan anak yang paling dia kasihi; Ishak, ia naik dengan iman dan pengharapan yang teguh bahwa Allah tetap dan sanggup menepati janji-Nya yang mengatakan bahwa keturunannya akan seperti bintang di langit dan pasir di tepi laut (Kejadian 22:17) dan yang akan disebut keturunan Abraham ialah yang berasal dari Ishak (Kejadian 21:12b). 


Sebagai manusia biasa, Abraham pasti mengalami pergolakan batin yang kuat tetapi Alkitab tidak mencatat dimana Abraham mempertanyakan perintah Tuhan atau mencoba untuk bernegosiasi dengan Tuhan, atau mengingatkan Tuhan sendiri akan janji-Nya walaupun situasi yang ada terlihat sangat kontradiktif. Saat Abraham mendengar suara Tuhan, dia tahu benar bahwa bagian yang harus dia lakukan adalah taat dan berpegang teguh terhadap Sang pemberi janji yaitu Allah Bapa.


Sebagai pengikut Kristus, tentu kita juga memiliki pengharapan dalam janji Allah. Namun sering kali saat kita mendekatkan diri dengan Tuhan, naik ke gunung kudus-Nya Tuhan, banyak hal yang terjadi dan membuat kita goyah atau khawatir bahkan meragukan janji Tuhan. Tidak sedikit yang kemudian menyerah dalam proses pendakian ke tempat yang lebih tinggi, dan mulai memakai logika sendiri dan bersandar pada orang lain. Dalam Yeremia 17:15 dikatakan bahwa, “Terkutuklah orang  yang mengandalkan manusia,  yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!” Namun sebaliknya, di ayat 17 dikatakan “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya dalam Tuhan


Tuhan bisa saja melakukan intervensi dengan berbagai cara termasuk dengan perantaraan orang lain, tetapi bukan berarti kita menaruh harapan pada orang itu. Kita harus tetap fokus dan berharap kepada Tuhan sendiri terlebih di masa kita mendaki tempat yang lebih tinggi. Hal ini diperlukan agar kita tidak goyah dan berhenti di tengah jalan, atau menyerah begitu saja, melainkan untuk taat dan setia dengan menaruh pengharapan kita hanya dalam Tuhan karena kita tahu bahwa pengharapan yang ada tidak mengecewakan karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita (Roma 5:5)


Marilah kita sama-sama saling mengingatkan dan menguatkan untuk terus belajar menaruh pengharapan kita hanya kepada Allah Bapa di dalam nama Yesus Kristus.


Refleksi:



  • Mari ingat kembali pengalaman-pengalaman bersama dengan Tuhan saat Dia menjawab Anda pada waktu Anda tetap memilih untuk berharap penuh akan janji dan kesetiaan-Nya!

  • Berdoa dan ujilah diri sendiri apakah Anda sudah benar-benar menaruh harap pada Tuhan baik dalam perkara besar maupun dalam perkara kecil?

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 5Hari 7

Tentang Rencana ini

Tempat Yang Lebih Tinggi

Perjalanan hidup kita sebagai orang percaya dapat diibaratkan seperti sebuah pendakian. Kita berjalan menuju ke tempat yang lebih tinggi. Di sana Allah ingin menyatakan diri-Nya, di sana juga Allah ingin memperbesar kapa...

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapura) untuk menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi: https://www.bcs.org.sg/

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami